POTONG PARUH PADA AYAM LAYER

Pemotongan (Debeaking) paruh dilakukan untuk mengurangi sifat kanibal. Dengan dipotong, paruh menjadi tumpul sehingga kalaupun mematuk unggas yang lain, tidak menimbulkan luka. Berdasarkan para pakar unggas bahwa penyebab yang dapat menimbulkan kanibalisme adalah luas kandang terlalu sempit, temperatur kandang yang terlalu tinggi, defisiensi zat makanan, Kurang tempat makan dan tempat minum baik dari segi jumlah maupun luasnya, intensitas cahaya yang berlebih, bentuk ransom, sifat peck order, banyak menganggur, tidak seragamnya umur dalam 1 kandang, adanya gangguan external parasit, kurang sarang, dan akibat kekurangan garam.

Debeaker dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara kerjanya yaitu electricdan non electric. Potong paruh secara electric akan menyebabkan saraf bagian yang terpotong menjadi mati sehingga tidak perlu mengulanginya lagi sedang potong paruh secara non electric perlu mengulanginya karena saraf bagian yang terpotong tidak mati dan kemungkinan saraf itu akan tumbuh kembali. Potong paruh secara elektrik bisa memakai hot debeaker dan cold debeaker. Dari keduanya yang paling baik adalah hot debeaker karena saraf tidak tumbuh kembali.
Pelaksanaan program ini biasanya dilakukan pada umur 1-9 hari, karena :
  1. Mempermudah penanganannya (handling)
  2. Pada saat umur-umur tersebut kemungkinan mengeluarkan darah masih sedikit
  3. Umur-umur tersebut sedikit mengalami stress apabila dibandingkan ketika dewasa
Tujuan dan manfaat :
  1. Mengefisiensikan penggunaan pakan. Unggas-unggas yang dipotong paruhnya tidak akan pilih-pilih makanan sedang pada unggas yang tidak dipotong paruhnya akan lebih memilih jenis makanan yang berbutir (crumble dan pellet) daripada jenis tepung (mash). Sehingga kebanyakan makanan yang tersisa adalah jenis tepung.
  2. Mengeliminasi sifat kanibal, baik kanibal antar ayam atau kanibal makan telurnya. Sifat kanibal antar ayam dapat dicegah dengan cara isolasi atau memisahkannya. Sedangkan kanibal memakan telur merupakan sifat genetik yang akan muncul apabila sifat fenotif mendukung seperti kepadatan kandang yang terlalu tinggi, keterlambatan pemberian pakan, ventilasi kurang, dan pakan yang kekurangan NaCl dan lain sebagainya.
  3. Meningkatkan pertumbuhan dan produksi telur, dengan efisiensi penggunaan pakan maka laju pertumbuhan diharapkan meningkat pula.
Di samping memberikan manfaat, potong paruh juga mempunyai sisi negatif seperti :
  1. Menimbulkan stress, karena setelah beberapa waktu pelaksanaan potong paruh unggas akan mengeluarkan darah walaupun jumlahnya kecil dan ini menghalanginya untuk makan dan aktifitas lainnya.
  2. Meningkatkan mortalitas, karena unggas yang stress tidak menutup kemungkinan akan sampai menyebabkan kematian kalau penanganan pasca potong paruh kurang mendapat perhatian.
Akan tetapi anda tidak perlu khawatir bagi yang belum pernah menerapkan cara ini. Survey banyak membuktikan bahwa unggas-unggas yang dipotong paruhnya akan menampilkan produksinya lebih baik daripada unggas yang tidak dipotong paruhnya.