KUNCI SUKSES PEMELIHARAAN PULLET

Tidak dapat dipungkiri lagi dan pastinya sudah diketahui oleh para peternak sekalian bahwa salah satu kunci sukses peternakan ayam petelur adalah jika memiliki pullet yang berkualitas. Adapun kategoripullet yang berkualitas sebagai berikut :

  1. Keadaan pullet sehat
  2. Berat badan mencapai standar genetic
  3. Mulai produksi tepat waktu (tidak terlalu cepat dan tidak terlambat)
  4. Konsumsi apkan, produksi dan berat badan dapat mengikuti perkekmbangan genetic ayam yang terus berubah

Adapu n beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan pullet adalah sebagai berikut:

  1. Lokasi kandang

Lokasi kandang pullet harus terpisah dari lokasi ayam produksi jika tidak dilakukan maka kemungkinan besar dapat terjadi penularan penyakit dari ayam produksi  (secara umur lebih tua dan lebih mempunyai kekebalan) kepada pullet yang mempunyai sedikit kekebalan disbanding ayam produksi. Hal ini karena ayam tua telah mendapatkan vaksi yang lebih lengkap sehingga jika terjadi wabah penyakit maka ayam tua relative lebih tahan dan ayam muda akan mudah terserang. Penyakit yang paling dikhawatirkan menyerang ayam muda adalah penyakit yang berhubungan dengan reproduksi dan terbawa sampai produksi nanti seperti coccidioasis, ND, IB, dan ILT

  1. Perkembangan genetic

Berat badan ayam sampai umur 35 hari harus mencapai rata-rata 380 gram/ ekor (strain isa brown) dan 360 gram / ekor (strain hisex brown). Untuk mencapai berat badan tersebut sangat penting diperhatikan jumlah alat pemanas (brooding), kepadatan kandang, jenis dan jumlah pakan, serta intensitas pemberian pakan. Semakin sering pemberian pakan maka semain baik berat badan dan keseragamannya karena saat kita memberikan pakan baru maka ayam akan lebih semngat untuk makan (aroma akan baru yang segar). Berdasarkan pengalaman, jumlah pemanas yang dibutuhkan untuk 5000 ekor DOC sekitar  3-4 tabung LPG ukuran 50 kg dan diberikan samapai ayam berumur 12 hari.

Intesitas pemberian pakan sebaiknya dilakukan 6-7 kali perhari hingga ayam berumur 21 hari. Contohnya, ayam yang berumur 14 hari menghabiskan pakan sebanyak 18 gram maka setiap pemberian pakan diberikan 3 gram. Setelah itu, pemnerian pakan dilakuakn 4 kali perhari dengan selang waktu 2-3 jam hingga ayam berumur 112 hari (siap bertelur).

Setelah ayam berumur 112 hari sampai afkir, makanan diberikan 3 kali perhari dengan selang waktu 3 – 4 jam.  Sebagai contoh Pakan diberikan pada pagi hari pada pukul 7 (60 % pakan)  kemudian siang hari pukul 11 (20% pakan) dan sore hari pukul 14 (20% pakan) dengan porsi terbesar diberikan pada pagi hari karena keda waktu yang panjang pada malam hari (ayam tidak diberi makan pada malam hari). Contoh, jika ayam sedang berproduksi menghabiskan pakan 118 gram/ ekor/ hari maka maka pada pagi hari diberikan 70 gram siang hari 24 gram dan sore hari 24 gram.

Berdasarkan pengamatan, pemberian pakan dengan cara ini akan menghasilkan berat badan yang optimal. Dengan cara ini ayam yang berumur 112 hari bias mencapai rata-rata 1.386 gram/ ekor (strain isa brown) padahal standar genetic 1.360 gram , lumayan lebih tinggi disbanding standarnya.

  1. Program vaksinasi dan obat

Program vakisnasi bukanlah sesuatu yang mempunyai standar tertentu akan tetapi harus sesuai dengan keadaan / situasi penyakit deerah lokasi peternakan. Oleh karena itu dalam menyususn program vaksinasi salah satunya dibutuhkan pengetahuan mengenai sejarah penyakit sebelumnya. Contonya, penyusunan program vaksinasi di daerah Blitar tidaklah sama dengan penyusunan program vaksinasi di daerah Jember dimana kejadian kasus ILT di blitar sudah tersebar merata sedangkan di Jember kejadian ILT masih sangat jarang sehingga tindakan vaksinasi ILT di jember sangat tidak disarankan.

  1. Intensitas cahaya

Dalam pemeliharaan ayam petelurintensitas cahaya harus selalu dikontrol. Untuk periode umur 35 hari sebainya pemberian cahaya dilakukan secara terus menerus supaya pembesaran DOC merata dan  DOC tetap makan meskipun malam hari sehingga tingkat konsumsi pakan bias maksimal.  Setelah 35 hari sampai 91 hari  justru penggunaan cahaya mulai dibatasi dengan intensitas cahaya 30-40 foot candle atau gelapnya seperti cahaya yang kita lihat dibawah meja tulis dalam rumahpada pagi hari tanpa bantuan lampu. Kemudian pada umur 91 hari keatas intensitas cahaya mulai dinaikan menjadi 60 foot candle. Kemudian pada masa produksi intensitas cahaya dinaikan lagi menjadi 120 foot candle. Dengan pengontrolan cahaya maka penentuan dewasa kelamin dapat kita atur.

  1. Control pakan

Sebenarnya saya ingin membahas  tentang kandungan nilai protein kasar (PK) dan metabolisme energy (ME) pada pakan ayam, namun saya rasa nanti bakal kepanjangan namun yang perlu diketahui bahwa perkembangan berat badan dan dewasa kelamin diatur oleh sebuah kelenjar yang namanya pituitary (pada hipofisa).  Pemberian pakan dengan energy tinggi akan menyebabkan pengeluaran folikel stimulating hormone (FSH) yang efeknya membantu pertumbuhan calon telur. Sedangkan pemberian pakan dengan protein tinggi akan meningkatkan produksi growth hormone. Pemberian pakan tinggi energy dan protein tidak disarankan melebihi 12 hari, jika target berat badan sudah tercapai sebelum 12 hari maka pemberianya dihentikan.

  1. Seleksi ayam

Dibahas pada artikel selanjutnya

  1. Pemotongan paruh

Dibahas pada artikel selanjutnya