Mekanisme terjadinya Kembung pada kambing,domba,sapi
Ruminansia atau hewan memamahbiak yang meliputi sapi, kambing, domba, kerbau dll merupakan hewan yang mempunyai lambung depan yang terdiri atas retikulum, rumen, omasum dan abomasum. Pada ternak ruminansia, mikroba sangat mempengaruhi proses pencernaan. Mikroba ini melakukan proses fermentasi dalam rumen dan membantu proses penyerapan makanan oleh ternak.
Pada ruminansia yang sehat, sekitar 30 sampai 50 liter gas dihasilkan setiap jam sebagai hasil fermentasi mikroba dari pakan yang terkonsumsi dan terakumulasi di bagian atas rumen. Pada keadaan normal, gas di dalam rumen diproduksi secara terus menerus tersebut dapat dieliminasi tanpa kesulitan. Gas yang dihasilkan tersebut kemudian dikeluarkan melalui proses eruktasi atau bersendawa. Proses eruktasi ini secara normal muncul setiap menit dan memerlukan waktu sekitar 10 detik untuk pengeluaran gas secara keseluruhan. Volume gas yang terbentuk selama proses fermentasi rumen ini meningkat setelah makan dan mencapai puncaknya dalam waktu 2 hingga 4 jam. Sehingga Hal tersebut mengakibatkan frekuensi eruktasi akan meningkat hingga dapat mencapai 3 hingga 4 kali per menit.
Pada kasus hewan yang mengalami kembung, terjadi gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan terhambatnya pengeluaran gas dari rumen secara normal. Atau bisa juga karena kecepatan produksi gas melebihi kemampuan hewan untuk mengeluar-kannya. Gangguan mekanisme pengeluaran gas tersebut akan mengakibatkan volume gas yang diproduksi oleh rumen berlebihan sehingga kejadian bloat dapat berkembang dengan sangat cepat.
Sebagaimana sudah disebutkan diatas tentang 2 tipe kembung yaitu kembung primer dan sekunder dan penting untuk membedakannya. Oleh karena itu, dikenal metode untuk membedakan kedua jenis bloat tersebut dengan cara memasukkan stomach tube ke dalam rumen. stomach tube ini dimasukan melalui kerongkongan sampai menuju lambung. Jika isi lambung/rumen berupa busa maka dalam stomach tube akan banyak ditemukan busa dan gas akan terperangkap di dalamnya maka kejadian tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam kembung primer. Namun jika dengan menggunakan stomach tube lokasi kembung mudah ditemukan dan gas dapat keluar melalui tabung disertai dengan hilangnya kembung maka diklasifikasikan ke dalam kembung sekunder.
Bersambung… >>KLIK INI<<
Leave a Reply