PENTINGNYA MASA AWAL PADA PEMELIHARAAN AYAAM (BROODING MANAGEMENT)

Beberapa hari yang lalu saya berbincang via  handphone dengan seorang petenak di Provinsi Kepulauan Riau. Beliau saat itu berceritra tentang hasil panennya kali ini yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya dimana pada panen kali ini tingkat kematian/ deplesi pada farm beliau menurun 6%  yaitu dari 10% turun menjadi 4 %.  Hal tersebut sebenarnya masih bisa lebih dimaksimalkan sehingga presentasi deplesi semakin menurun dan berat badan semakin baik.

Pada kasus tersebut, berdasarkan hasil dialog saya dengan beliau diketahui bahwa tingkat mortalitas paling banyak terjadi pada 1 minggu pertama. Hal ini merupakan MASALAH BESAR. Kenapa? Karena kematian yang tinggi pada masa awal pemeliharaan menununjukan beberapa hal :

  1. Kualitas DOC yang tidak bagus
  2. Manajemen brooding/ pemanasan yang keliru
  3. Infeksi Penyakit

Kedua hal ini adalah masalah yang serius. Kualitas DOC yang buruk menyebabkan pertumbuhan ayam tidak akan maksimal karena dari   genetiknya saja sudah jelek, mau bagaimanakan juga tetap saja tidak akan maksimal. Sedangkan jika manajemen brooding yang keliru justru merupakan hal mengecewakan karena jika masalah genetik maka kita sebagai peternak tidak bisa berbuat banyak, Karena DOC yang kita dapatkan sudah dalam kondisi demikian. Berbeda dengan kekeliruan manajemen brooding yang murni akibat kesalahan peternak.

Kesalahan dalam periode brooding merupakan kealahan FATAL. Hal ini karena periode brooding sangat penting untuk kekebalan tubuh ayam. Ayam yang manajemen broodingnya jelek akan rentan terhadap penyakit dan tingkat mortalitasnya akan tinggi. Pada periode ini terjadi peralihan antara kekebalan pasif (kekebalan yang diturunkan dari induk/ antibodi maternal) ke kekebalan aktif (milik anak ayam). Kekebalan pasif berasal dari penyerapan kantung kuning telur selama periode pengeraman dan beberapa hari setelah menetas. Kekebalan pasif ini cukup efektif untuk mencegah infeksi pada anak ayam, namun jangka waktunya pendek dan tingkat protektivitasnya akan terus menurun sejalan dengan waktu (menjadi tidak protektif,red). Oleh karena itu, dibutuhkan kekebalan pengganti yaitu kekebalan aktif.

Tergertaknya kekebalan aktif dalam tubuh ayam juga berkaitan dengan perkembangan optimal dari organ-organ kekebalan tubuh ayam seperti limpa, thymus, bursa Fabricius, peyer patches dan sebagainya. Umur satu minggu, perkembangan organ limfoid sudah mencapai 70%. Namun perlu diingat, bila berat badan ayam tidak mencapai standar maka perkembangan organ limfoid pun terganggu (begitu juga dengan kekebalan ayam).

Keterkaitan antara penggertakan kekebalan aktif dan perkembangan organ kekebalan mendasari diperlukannya tindakan vaksinasi sebagai tindakan yang efektif menggertak kekebalan aktif. Stimulus vaksin akan merangsang pematangan sel-sel pertahanan tubuh milik anak ayam (yang sedang berkembang pesat pada umur tersebut,red) sehingga merangsang terbentuknya kekebalan aktif baik lokal (di mukosa saluran pernapasan) ataupun seluruh tubuh. Atas dasar itu, beberapa vaksinasi dilakukan pada masa ini misalnya ND (4 hari), IB (4 hari), Gumboro (7 atau 14 hari) serta AI (10 hari). Diharapkan ketika antibodi maternal sudah tidak protektif, antibodi aktif hasil gertakan vaksinasi ini sudah mampu melindungi ayam dari infeksi lapang.

Selain mengganggu sistim kekebalan tubuh, manajemen brooding yang keliru juga mempengaruhi dalam kesempurnaan perkembangan sistim pencernaan. Manajemen brooding yang keliru akan menyebabkan penyerapan nutrisi tidak maksimal yang berujung pada FCR ayam yang  tinggi serta pertambahan berat badan tidak optimal. Hal ini karena dalam masa-masa awal ini perkembangan organ perncernaan sangat pesat (lambung, tembolok, usus, hati, pankreas dan sebagainya) baik dalam ukuran maupun panjangnya. Untuk vili usus, perkembangan yang baik ditunjukkan dengan ukuran vili yang panjang, besar, jumlah banyak dan seragam yang akan sangat membantu dalam efisiensi ransum.

Nah, berdasarkan dua hal tersebut, maka jika penanganan manajemen brooding dilakukan dengan baik maka hasil positif justru yang akan diperoleh peternak yaitu ayam lebih sehat, tahan penyakit, mortalitas rendah, FCR rendah dan pertambahan berat badan yang sesuai atau bahkan melebihi standar. Oleh karena itu, penggunaan Improlin-G pada periode ini sangat penting.

Semoga bermanfaat…