Pentingnya Masa Brooding pada Ayam Menjamin Kesuksesan Masa Produksi

Brooding
Brooding

Pentingnya Masa Brooding pada Ayam Menjamin Kesuksesan Masa Produksi

Ketika akan memulai saat pertama kali atau memulai periode yang telah usai sebelumnya maka penting untuk dilakukan evaluasi terkait persiapan untuk perawatan DOC (fase brooding) pada periode sebelumnya agar bisa lebih maksimal pada periode yang baru ini. Persiapan yang maksimal dapat dilakukan, agar permasalahan DOC selama brooding bisa diatasi, seperti DOC yang tidak menyebar di kandang brooding (brooder) selalu berada di pinggir atau di tengah kandang, ketakutan akan pengaruh suhu yang terlalu tinggi atau terlalu dingin terhadap pertumbuhan bisa teratasi. Brooding yang baik harus bisa melindungi ayam dari angin, hujan, perubahan suhu yang mendadak, serangan hewan liar dan serangkaian sistem yang mendukung brooding antara lain pemanas untuk mengatur suhu, sekat, tempat ransum, dan minum, litter, dan pencahayaan.

Brooding
Brooding management

Selama fase brooding, sirkulasi udara, kelembaban dan kepadatan brooder harus diperhatikan. Fase brooding perlu dilakukan dengan baik setelah chick in karena brooding berfungsi untuk menggantikan peran induk ayam menjaga DOC dalam kondisi tetap hangat sehingga tidak kedinginan. Pada kondisi ini peternak harus menciptakan kenyamanan untuk DOC. Salah satunya dengan menjaga suhu saat brooding agar tetap ideal (tidak terlalu dingin dan panas). Jika brooding tidak dilakukan dengan baik maka akan meyebabkan tidak maksimalnya penyerapan yolk sack sehingga menyebabkan DOC mudah terserang penyakit yang mematikan seperti omphalitis, kerdil dan kaki kering.

Pakan Pada Masa Brooding

Selain pengaturan pemanas, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh peternak untuk mendapatkan kesuksesan selama tahapan brooding seperti pemberian pakan, minum dan ancaman dari hewan liar lain dan jumlah populasi. Pakan dan minum yang teratur itu penting untuk daya tahan pertumbuhan. Pakan harus dipastikan cukup baik dari segi kualitas (kandungan nutrisinya) dan kuantitasnya (tidak terlambat dan cukup jumlahnya). DOC yang baru datang harus segera diperkenalkan dengan makanan karena akan berpengaruh pada daya tahan tubuhnya. Meskipun DOC yang baru menetas bisa bertahan dengan cadangan makanan pada tubuhnya sendiri selama 72 jam dan tergantung pada kondisi lingkungan. Namun, pertumbuhan DOC akan bagus jika pakan dan minum diberikan 24 jam setelah menetas. Semakin cepat disediakan pakan, air dan kondisi kandang yang hangat, semakin bagus perkembangan DOC. Selain itu, gangguan hewan liar lainya seperti tikus, kucing dan sebagainya harus diminimlakan agar tidak menyebarkan penyakit dan menyebabkan ayam stress yang pada akhirnya akan menggangu pertumbuhan dan menurunkan immunitas.

Ukuran brooding/ indukan pemanas

Pertimbangan selanjutnya yaitu jumlah populasi. Populasi dalam brooder juga perlu diperhitungkan, jika terlalu padat bisa mempengaruhi suhu. Untuk ukuran kandang per meter persegi bisa diisi DOC dengan jumlah antara 60 – 70 ekor agar bisa mendapatkan suhu yang ideal. Terlalu sedikit bisa menyebabkan tidak efisien dan terlalu padat bisa menyebabkan resiko asites karena kekurangan oksigen dan kepanasan.

Peternak di indonesia pada umumnya menggunakan sistim brooding setempat (spot brooding)  dengan cara membuat lingkungan yang beralaskan koran dan dilengkapi dengan sumber pemanas, alas, tempat pakan, minum serta lampu penerang. Spot brooding dibuat melingkar dan biasanya terbuat dari lembaran plat seng yang tipis dengan tinggi yang ideal. Ketinggian sekat pelindung DOC sekitar 45 – 50 cm, sekat ini akan melindungi DOC dari aliran udara dingin agar DOC tetap dekat dengan pemanas. Pemasangan pemanas harus memperhitungkan kemiringan dan ketinggian, karena suhu yang diharapkan di area spot brooding berkisar antara 280C hingga 350C.

Suhu Pemeliharaan Ayam
Suhu Pemeliharaan Ayam

Selain itu, sudut kemiringan pemanas antara 5 – 15 derajat dengan ketinggian 120 cm, sehingga suhu di bawah pemanas bisa 350C dan semakin mendekati sekat pembatas suhu sekitar 28 – 300C. Selain mempersiapkan alas dan satu set pemanas, fasilitas pakan dan minum juga harus tersedia dengan baik di spot brooding dengan jumlah peralatan berdasarkan populasi. Peternak sebaiknya menyediakan sebanyak 12 unit tempat makan dan 6 unit tempat minum untuk populasi DOC 500 ekor dengan diameter brooder 3,5 meter, 1 unit lampu 60 watt. Fasilitas yang baik juga membutuhkan manajemen pemeliharaan yang baik untuk hasil yang optimal.

Perawatan harian

Meskipun kelengkapan Sarana dan prasarana fase brooding sudah sesuai standar perusahaan namun hal tersebut tidak serta merta memberikan jaminan keberhasilan di fase brooding ini karena masih ada faktor penting lainnya yaitu kualitas DOC yang diorder serta kualitas pemeliharaan harian. Saat DOC datang harus diperiksa sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan. Jangan mau diterima jika ternyata DOC yang datang tidak sesuai spek yang disebutkan. Tidak perlu sungkan untuk menolak karena kualitas DOC yang baik merupakan faktor penting keberhasilan pemeliharaan. Setelah kualitas DOC dipastikan baik maka pemeriksaan kondisi DOC wajib dilakukan minimal empat kali sehari, pencatatan dari setiap perilaku yang tidak normal harus dilakukan dan memastikan bahwa DOC sehat, tidak mengalami kepanasan atau kedinginan yang bisa menyebabkan stres, memastikan DOC dapat makan dan minum dari peralatan yang disediakan.

Air minum harus selalu tersedia setiap saat dengan kualitas air yang baik, terutama harus bebas dari bakteri seperti E.coli, Salmonella. Disarankan untuk menjaga air dalam kondisi normal, gunakan 3-5 ppm chlorine untuk mengurangi masalah bakteri yang merugikan kesehatan DOC. Begitu juga dengan pakan, harus berkualitas dan harus selalu ada. Pemberian pakan harus dilakukan sesering mungkin. Hindarkan DOC mengkonsumsi pakan yang sudah basah dan jamuran. Menurut beberapa peternak, pemberian pakan dilakukan setiap beberapa jam dan peternak percaya bahwa warna dan aroma yang ada pada pakan mampu menjadi daya tarik DOC untuk makan. Sehingga pergantian pakan dan tempat pakan perlu diperhatikan.

Semakin bertambahnya umur ayam maka tempat pakan dan kondisi pakan juga harus diperhatikan. Hal ini berhubungan dengan tahap pelebaran area brooder. Jika DOC sudah mencapai umur 7 hari, sebaiknya tempat pakan (feeder tray) harus diganti dengan alas tempat pakan tabung. Proses penggantian tempat pakan ini juga harus bertahap. Jika DOC sudah mencapai umur 10 hari, maka semua tempat pakan sudah diganti. Begitu juga dengan pola penggantungan tempat makan, 25 persen tempat pakan sudah mulai digantung pada hari ke-12 dan dua hari berikutnya, tepatnya pada hari ke-14 semua tempat pakan sudah digantung.

Alas brooder juga harus diperhatikan, jika bahan alas yang digunakan adalah sekam, maka pada hari ke-16 harus dibongkar sekitar 25 persen, pada hari ke-17 sekitar 50 persen dan seterusnya hingga hari ke- 19 semua sekam sudah dikeluarkan dari kandang. Jika alas brooder sudah dikeluarkan semuanya, artinya fase brooding sudah selesai. Namun, ini tidak menjadi patokan peternak untuk memutuskan kapan fase ini berakhir. Pasalnya, lama brooding tergantung dari kondisi ayam dan lingkungan. Jika chick in dilakukan saat musim panas, maka fase brooding bisa 8 hingga 12 hari. Sebaliknya, jika fase brooding terjadi pada musim hujan, maka membutuhkan waktu yang lebih lama lagi bisa 10 – 14 hari, tentunya dengan pemanasan yang dianjurkan.

Multivitamin dan Nutrisi

Multivitamin tambahan penting diberikan saat masa brooding agar pertumbuhan bisa maksimal dan terhindar dari serangan penyakit. Pada masa ini peternak harus waspada karena keterlambatan pertumbuhan akibat sakit akan sangat berpengaruh pada masa selanjutnya dimana ayam akan sulit besar dan sering sakit. Oleh karena itu, pemberian multivitamin seperti Improlin-G setiap hari dan Bioimmune setiap 3 hari akan efektif meningkatkan penyerapan nutrisi dan mencegah penyakit. Perlu juga diawasi adanya penyakit gangguan pernafasan yang pada tahap awal akan terdengar seperti suara ngorok pada malam hari. Jika terdengar suara ngorok maka segera lakukan penyemprotan CERDEX agar penyakit tidak meluas dan berefek pada perkembangan ayam.

Kondisinya kebersihan area brooder wajib diperhatikan, jika ada DOC yang sakit, segera pisahkan agar tidak semakin menular. Pemeriksaan rutin juga bermanfaat untuk mengetahui adanya  kematian DOC, jika ditemukan harus segera menguburkan atau membakar bangkai tersebut sehingga tidak menjadi penularan penyakit.

Semoga bermanfaat.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*