Manajemen Pemberian Air Minum Ayam (Pemilihan Tempat Minum)

Air merupakan unsur yang sangat vital dalam perkembangan usaha peternakan. Jika manajemennya baik maka keuntungan bisa diraih, sebaliknya salah dalam manajemen air minum bisa berarti malapetaka. Untuk para peternak yang senior hal ini sudah makanan harian, bagaimana tidak, pengalaman adalah guru yang paling berharga. Untuk para peternak pemula mungkin informasi sederhana ini dapat bermanfaat.

Para peternak sekalian, kita temui jika berkunjung ke toko peternakan tersedia berbagai jenis tempat minum ayam, mulai dari bentuk galon, bell drinker, PVC (talang air), hingga nipple. Bukan cuma bentuk, Sistemnya pun ada yang manual, semi otomatis, maupun otomatis. Sebagai peternak pemula kita tentu bingung memilih yang mana saking banyaknya pilihan. Nah, dalam hal ini  pemilihan tempat minum hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan serta anggaran dana yang dimiliki dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

  • Tempat Minum harus terbuat dari bahan yang tidak beracun,
  • Mempunyai warnanya menarik bagi ayam,
  • Tahan terhadap panas dan asam, m
  • Gampang dibersihkan,
  • Tidak gampang rusak/ pecah.

Kembali muncul pertanyaan…

Dari semua tempat minum yang dujual manakah yang paling bagus, paling awet, paling mudah perawatannya dan paling murah?? wah, kalo jawab gini agak susah juga saya, biar enaknya saya jelaskan saja kelebihan dan kekurangannya masing-masing nanti bapak-bapak peternak saja yang memutuskan sendiri pilih yang mana, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan serta dana yang dimiliki.

TEMPAT MINUM MANUAL

Tempat minum ayam manual umumnya terdiri dari 2 bentuk, yaitu:

  1. Galon
  2. PVC.

Tempat minum ini memiliki kelebihan mudah dibersihkan dan biaya pemasangannya rendah. Meskipun demikian,  dengan penggunaan tempat manual ini, kebersihan air sulit untuk dipertahankan karena ayam akan mengotori tempat minum (dengan cemaran feses atau sekam), sehingga perlu dibersihkan setiap hari. Pegawai juga harus mengisi ulang air ketika habis dikonsumsi ayam. Hal ini tidak hanya memakan tenaga, tetapi juga memboroskan air. Air minum juga beresiko sering tumpah oleh aktivitas ayam yang berlebihan sehingga bisa menyebabkan litter lembab dan kadar amonia meningkat. Kondisi yang lembab dan Amonia yang tinggi ini tentunya dapat menjadi sumber penyakit di kandang.

 

TEMPAT MINUM SEMI OTOMATIS

Tempat minum semi otomatis ini biasanya berbentuk bell drinker, bentuknya seperti galon atau lonceng dengan piringan kerucut di bawahnya sebagai penampung air, serta dilengkapi sistem pengeluaran air secara otomatis. Karena air akan terisi otomatis, maka kesegaran air tetap terjaga dan air selalu tersedia untuk ayam. Daya tampung ayam dari tempat minum ini pun lebih besar dibanding tempat minum galon biasa.

Kelemahannya, karena masih tergolong sistem air minum terbuka, maka air pada tempat minum bell drinker ini juga mudah kotor oleh cemaran feses dan sekam. Belum lagi jika instalasinya tidak benar, kebocoran akan terjadi sehingga air akan mengalir terus-menerus dan tumpah membasahi litter. Tempat minum jenis pun ini tergolong agak sulit dibersihkan, terutama pada bagian pipa instalasinya, sehingga memerlukan teknik flushing (penyemprotan menggunakan air bertekanan) minimal seminggu sekali.

 

TEMPAT MINUM OTOMATIS

 

Nipple drinker merupakan tempat minum modern saat ini yang memiliki sistem otomatis atau sistem tertutup. Tempat minum ini bisa digunakan sejak ayam umur muda (DOC) hingga dewasa. Tak jarang, untuk mendapatkan performa ayam yang optimal, peternak dianjurkan menggunakan tempat minum jenis ini. Kontaminasi air pada tempat minum nipple jauh lebih rendah dibandingkan tempat minum manual maupun semi otomatis, sehingga air tetap segar dan higienis. Pemborosan air juga berkurang dan tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit.

Selain itu, tempat minum nipple memberi keuntungan berupa tidak perlunya pembersihan tempat minum setiap hari. Namun dari sisi kelemahan, tentu saja biaya pembelian dan instalasinya cukup tinggi. Pembersihannya pun tergolong sulit karena memerlukan teknik flushing yang rutin minimal seminggu sekali.

Secara umum berbagai tempat minum yang banyak dijual di pasaran (poultry shop/PS, red) saat ini sudah didesain khusus sesuai umur ayam. Misalnya saja untuk anak ayam (DOC), tempat minum yang biasa dipakai adalah tempat minum ukuran kecil seperti tempat minum dengan kapasitas tampung 600 ml – 2 liter air. Hal ini karena bibir piringan tempat minum tersebut tidak lebar sehingga DOC tidak akan masuk dan mandi di dalamnya.

Setelah anak ayam mulai tumbuh, kurang lebih setelah berumur 2 minggu, penggunaan tempat minum ukuran kecil tersebut menjadi tidak efektif lagi, karena airnya harus sering diisi ulang. Untuk itu, penggunaan tempat minum dengan ukuran lebih besar seperti tempat minum 1 galon, 2 galon atau tempat minum semi otomatis (contohnya TMAO/Tempat Minum Ayam Otomatis) cocok untuk ayam usia ini. Namun jika peternak ingin memakai tempat minum 1 galon, 2 galon atau TMAO sejak DOC, untuk menghindari anak ayam masuk dan terendam dalam air, bisa diletakkan batu koral atau kelereng dalam piringannya. Pilihan lainnya, jika peternak tidak ingin repot mengganti jenis tempat minum sesuai umur ayam, maka peternak bisa menggunakan nipple drinker (tempat minum otomatis, red) sejak DOC.

Dalam aplikasi di kandang, jumlah tempat minum galon, TMAO, ataupun nipple drinker harus disesuaikan dengan jumlah populasi ayam yang dipelihara. Selain itu, distribusi tempat minum sebaiknya merata sehingga minimal 2/3 dari ayam dapat minum dalam waktu bersamaan.

Selanjutnya ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan tempat minum ayam, apapun jenis yang digunakan, yaitu:

Ketinggian tempat minum

Untuk ketinggian tempat minum manual dan semi otomatis seperti TMAO, sebaiknya atur agar bagian tepi piringan tempat minum sama dengan tinggi punggung anak ayam ketika berdiri normal. Ketingian tersebut juga harus selalu dicek setiap hari dan disesuaikan dengan pertumbuhan ayam untuk meminimalkan kontaminasi. Untuk menyesuaikan, maka tempat minum harus digantung. Sedangkan untuk tempat minum nipple, ketinggiannya disesuaikan dengan tinggi ayam, di mana ayam harus mendongakkan kepalanya membentuk sudut 35-45o terhadap nipple dan kaki harus datar ke lantai. Tubuh ayam justru tidak boleh membungkuk untuk mencapai ujung nipple.

 

Level air minum

Mengenai level/jumlah air yang seharusnya ada di tempat minum, usahakan ketinggian air pada saat DOC hingga berumur 7 hari, berjarak 0,5 cm dari ujung atas bibir piringan tempat minum. Kemudian secara bertahap jaraknya semakin meningkat hingga kedalaman air dari dasar tempat minum hanya 1,25 cm (sekitar sedalam kuku ibu jari) setelah umur 7 hari. Sedangkan pada tempat minum nipple, level air minum bergantung pada tekanan air yang direkomendasikan masing- masing produsen nipple. Secara teknis, penentuan level air pada tempat minum nipple ini bergantung pula pada cara instalasinya (misal: jarak torn air dengan pipa, dsb).

Rutinlah melakukan pembersihan terhadap tempat minum. Misalnya saja dengan mencuci tempat minum manual setiap hari, kemudian merendamnya dalam larutan desinfektan (Medisep) setiap 3-4 hari sekali. Sedangkan untuk mencuci TMAO dan nipple, lakukan flushing menggunakan tekanan 1,5-3,0 bar atau dengan nyemprotkan air dari pompa air langsung ke paralon. Waktu pelaksanaan flushing adalah 1 menit setiap 30,3 m pipa atau paralon air. Dengan semua pembersihan itu, tempat minum apapun akan awet dan tahan lama jika dirawat dengan benar.

Dalam manajemen pemberian air minum juga harus diperhatikan kontaminasi mikroorganisme yang merugikan yang menyebar melalui air seperti yang paling umum adalah e.coli, salmonela, mycoplasma, haemophilus dll. Nah, peternak umumnya dapat menggunakan klorin/ kaporit yang dicampur pada air (cara pemerian klorin/kaporit dapat dibaca dengan KLIK INI). Akan tetapi, tidak banyak supplemen yang tidak tahan jika bercampur dengan klorin. Salah satu supplemen yang kandungannya lengkap dan masih efektif meskipun air bercampur dengan klorin adalah IMPROLIN-G. Pemberian suplemen ini selain meningkatkan pertambahan berat badan ayam dan produksi telur (pada ayam petelur) juga menghambat perkembangbiakan mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan ayam. Untuk informasi dan pemesanan Improlin-G dapat dibaca di web ini atau bisa langsung menghubungi kami di 0853-4321-7300

Terima kasih, Semoga Bermanfaat

 

 

 

SUMBER ARTIKEL

www.info.medion.co.id dan sumber-sumber lainya

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*